Konflik keagamaan dan kemanusiaan terus meruak ketika ego kebenaran hanya menjadi kepemilikan tunggal. Semua tafsir perbedaan dianggap salah dan menyesatkan.
Tuhan sengaja mencipta perbedaan agar semua menjadi harmoni, rukun dan bersatu serta saling menyempurnakan.
Tidak ada lagi kekerasan yang lahir atas nama agama, suku, ras maupun bahasa. Saling bertoleran dan menghargai setiap perbedaan serta merespon positif setiap kearifan lokal merupakan komitmen kebangsaan yang terus kita junjung tinggi.
Memahami teks keagamaan dengan akal bebas biasanya melahirkan sikap radikal yang berbahaya, demikian pula ketika memahami teks agama dengan sikap konservatif hanya akan menjadikan mabuk agama. Jalan tengah seperti yang diajarkan Rasulullah merupakan pilihan yang memerdekakan setiap hamba.
Bila tuhan berkehendak tentu amat mudah mencipta semua makhluk berstandar sama, keyakinan yang sama, perasaan dan cita-cita yang sama. Tetapi keindahan justru terletak pada perbedaan.
Mari kita rawat setiap perbedaan agar menjadi kekuatan bangsa sehingga kehidupan menjadi tetap rukun dan bersatu. Indonesia adalah negeri yang penduduknya heterogen, majemuk dan berpelangi. Hidup rukun terasa damai, hidup toleran terasa indah. *(my)*
#FGDmoderasi beragama, mtsn6tng#@
Tng,16122021****
0 Comments